39th out of 45 books
—
17 voters
Goodreads helps you keep track of books you want to read.
Start by marking “The Religion of Java” as Want to Read:
The Religion of Java (Modjokuto #1)
Written with a rare combination of analysis and speculation, this comprehensive study of Javanese religion is one of the few books on the religion of a non-Western people which emphasizes variation and conflict in belief as well as similarity and harmony. The reader becomes aware of the intricacy and depth of Javanese spiritual life and the problems of political and social
...more
Paperback, Phoenix Edition, 412 pages
Published
February 15th 1976
by University Of Chicago Press
(first published 1960)
Friend Reviews
To see what your friends thought of this book,
please sign up.
Reader Q&A
To ask other readers questions about
The Religion of Java,
please sign up.
Be the first to ask a question about The Religion of Java
Community Reviews
(showing 1-30 of 556)
santri, abangan, dan priyati, adalah tipologi yang dikenalkanoleh geertz tentang bagaimana perkembangan masyarakat islam di jawa. konsepnnya ini bukan lah satu stratifikasi, melainkan diferensiasi, artinya bahwa itu merupakan satu hal yang bukan dilakukan untuk memasukkan manusia ke dalam klas dan memiliki status yang vertikal, melainkan lebih cenderung ke arah horisontal. akan teapi perlu dipahami bahwa tipologi tersebut tidaklah bersifat ajeg kepada satu orang, buktinya ada semacam pergeseran
...more
MOJOKUTO
CERITA kali ini dari catatan harian seseorang di suatu kota kecil di Jawa. Siapa saja, katanya, akan mudah mengenal tipikal kota kecil itu: “pohon beringin, dengan patung Hindu di bawah naungannya, tumbuh di tengah alun-alun; sekelompok kantor pemerintahan di sekitar rumah wedana dengan pendapa dan halamannya yang luas; sederetan gudang-gudang dan toko-toko Cina yang terbuka bagian depannya dan berkain tenda; pasar terbuka yang luas dengan bangsal-bangsal seng yang karatan dan kedai-keda ...more
CERITA kali ini dari catatan harian seseorang di suatu kota kecil di Jawa. Siapa saja, katanya, akan mudah mengenal tipikal kota kecil itu: “pohon beringin, dengan patung Hindu di bawah naungannya, tumbuh di tengah alun-alun; sekelompok kantor pemerintahan di sekitar rumah wedana dengan pendapa dan halamannya yang luas; sederetan gudang-gudang dan toko-toko Cina yang terbuka bagian depannya dan berkain tenda; pasar terbuka yang luas dengan bangsal-bangsal seng yang karatan dan kedai-keda ...more
Meski banyak orang mengatakan, buku ini merupakan hasil studi intuisionisme gertz, di mana riset yang dia lakukan, sekedar menjadi penguat emirisme ilmiahnya, namun buku ini mampu memberikan gambaran awal tentang jawa, yang feodal dan sedikit abangan, dengan polesan santri di beberapa sisinya.
Buku ini memang penuh dengan nuansa orientalis, yang memposisikannya menjadi sedikit tidak objektif, sejajar dengan karya Snouck Hourgronje tentang Aceh, buku ini tentunya disusun dalam rangka kepentingan ...more
Buku ini memang penuh dengan nuansa orientalis, yang memposisikannya menjadi sedikit tidak objektif, sejajar dengan karya Snouck Hourgronje tentang Aceh, buku ini tentunya disusun dalam rangka kepentingan ...more
I appreciate the tremendous wok that has crept into the writing of this book. I especially enjoyed the many notes or quotes from the conversations Geertz has with his "informants". On the whole I am not convinced by Geertz's analysis. He offers no proof whatsoever that there is an Abangan and Priyayi religion. Besides his annoying habit of using concepts such as religion, tradition, mysticism, ideology, syncretism, tolerance, in a fuzzy and sometimes interchangeable manner there is a complete la
...more
This review has been hidden because it contains spoilers. To view it,
click here.
Sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi. Secara detail Geertz menulis gambaran masyarakat Jawa dengan setting pedesaan era 1950-an. Satu hal yang paling saya ingat dalam buku ini adalah tentang prosesi perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang belum haid, di mana si pengantin perempuan harus dipangku oleh si calon suami. Sepertinya poin yang diceritakan Geertz tersebut sudah benar-benar tidak ada lagi pada masa sekarang.
belum selesai bacaa, errr. *sisihkan dulu*
jadi, ini cara politik yang cerdas sekali. Buku ini terlihat sebagai salah satu produk dari politik divide et impera yang diterapkan koloni untuk memecah belah Indonesia. Di zaman kolonial, Jawa merupakan titik terkuat Indonesia saat itu. Dengan kata lain, jika Jawa berhasil dipecah-belah dan ditaklukan, seluruh Hindia Belanda dapat jatuh di tangan kolonial.
jadi, ini cara politik yang cerdas sekali. Buku ini terlihat sebagai salah satu produk dari politik divide et impera yang diterapkan koloni untuk memecah belah Indonesia. Di zaman kolonial, Jawa merupakan titik terkuat Indonesia saat itu. Dengan kata lain, jika Jawa berhasil dipecah-belah dan ditaklukan, seluruh Hindia Belanda dapat jatuh di tangan kolonial.
Here is the book that introduced the [in]famous typology: the religious-minded santri, the secularized-traditionalist abangan, and the privileged-modernist priyayi. While Geertz's typology is today questionable, this book is still useful in exploring what's in a Javanese mind and culture.
Apr 25, 2012
Shobahul
added it
I want to read this book !!!
How can I read it?
How can I read it?
ketemu juga buku langka ini....!!!
Feb 03, 2010
Prakash Thamatam
added it
serching for this book
There are no discussion topics on this book yet.
Be the first to start one »
Clifford James Geertz was an American anthropologist and served until his death as professor emeritus at the Institute for Advanced Study, Princeton, New Jersey.
More about Clifford Geertz...
Other Books in the Series
Modjokuto
(6 books)
Share This Book
No trivia or quizzes yet. Add some now »































